Selasa, 05 Juli 2011

PACARAN itu boleh,.!? Bagian 2


Oleh : Moch Sya'ban Abdul Rozak
Ketiga, bagi mereka yang mau “PACARAN” pastikan tidak berbuat sesuatu yang dapat mendekatkan diri dari perbuatan zina, pastinya sudah tau ayatnya qur’an surat al – isra ayat 32, gini nih bunyinya:
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا (32)
dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.” (terjemah QS. AL-Israa : 32)
Contohnya berkhalwat (berdua-duaan) dengan lawan jenis yang bukan makhram, apalagi di tempat remang-remang, karena ternyata ketika kita berdua-duaan dengan si dia yang bukan mahram kita maka sesungguhnya ada yang menemani ketiganya, mau tau siapa? Mari kita Tanya pada Nabi:

Nabi bersabda, “barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah berkhalwat dengan seorang wanita (tanpa disertai mahramnya) karena sesungguhnya yang ketiganya adalah syaitan” (HR. Ahmad)
Astagfirullah berarti kala kita berdua-duaan ternyata ada syaitan di samping kita,,waaaah takuuut, pokoknya setelah baca hadits ini saya berkomitmen untuk tidak berdua-duaan lagi biar tidak deket dengan syaitan, saya pasti bisa, gimana denganmu??
Keempat, Menjauhi pembicaraan atau cara berbicara yang bisa ‘membangkitkan selera’. Kalo konteksnya kekinian maka termasuk didalamnya ‘sms, e-mail, status Fecebook, twiter, dll’ yang isi tulisannya dapat mengarahkan kepada hal tadi. Dan Allah pun mengarahkan dalam firmanya,
يَا نِسَاءَ النَّبِيِّ لَسْتُنَّ كَأَحَدٍ مِنَ النِّسَاءِ إِنِ اتَّقَيْتُنَّ فَلَا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلًا مَعْرُوفًا (32)
“Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk1 dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya2 dan ucapkanlah Perkataan yang baik” (terjemah QS. Al-Ahzab : 32)
1 Yang dimaksud dengan tunduk di sini ialah berbicara dengan sikap yang menimbulkan keberanian orang bertindak yang tidak baik terhadap mereka.
2 Yang dimaksud dengan dalam hati mereka ada penyakit Ialah: orang yang mempunyai niat berbuat serong dengan wanita, seperti melakukan zina.
Pembicaraan ini seperti kita ketahui pastinya berhubungan dengan indra lisan atau suara, olehsebab itu maka jagalah lisan kita terutama bagi kaum Hawa atau perempuan. Berkaitan dengan suara perempuan Ibnu Katsir menyatakan, “perempuan dilarang berbicara dengan laki-laki asing (non mahram) dengan ucapan lunak sebagaimana dia berbicara dengan suaminya.” (tafsir Ibnu Katsir, jilid 3)
Kelima, ketika mau “PACARAN” pastikan bisa menghindari bersentuhan dengan ‘si dia’,,termasuk berjabat tangan atau sasalaman. Karna Rosul telah mencontohkan pada kita kaya gitu, beliau bersabda:
“Sesungguhnya aku tidak berjabat tangan dengan dengan wanita” (HR. Malik, Tirmidzi dan Nasa’i)
Dalam keterangan lain disebutkan, “tak pernah tangan Rasulullah menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hal ini dilakukan nabi tentu saja untuk memberikan uswah atau teladan kepada kita sebagai umatnya agar melakukan tindakan pencegahan atau Preventif sebagai penjagaan hati dari bisikan syaitan. Terkadang seorang laki-laki tatkala menyentuh atau tersentuh kulit perempuan maka akan ada rasa yang ‘beda’, meskipun hanya sebentar saja, apalagi kalo lama, na’uzubillah. Makannya tidak salah jika nabi dengan tegas menyatakan dalam sabdanya, “Seseorang dari kamu lebih baik ditikam kepalanya dengan jarum dari besi dari pada menyentuh seorang wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Tabrani)
Keenam, hendaknya tidak melakukan Ikhtilat, apa tuh Ikhtilat?? Ikhtilat yakni berbaur antara pria dengan wanita dalam satu tempat. Hal ini diungkapkan Abu Asied, “Rasulullah saw pernah keluar dari masjid dan pada itu bercampur baur laki-laki dan wanita di jalan, maka beliau berkata: “Mundurlah kalian (kaum wanita), bukan untuk kalian nagian tengah jalan; bagian kalian adalah pinggir jalan.” (HR. Abu Dawud)
Selain itu Ibnu Umar berkata, “Rasulullah melarang laki-laki berjala diatara dua wanita.” (HR. Abu Dawud)
Nah kesimpulanya, jadi kalo mau PACARAN (PAkai CARa-cara yang di anjurkAN) pastikan kita memperhatikan hal-hal dibawah ini:
1. Jauhkan dari memandang ‘si Dia’
2. Masing-masing harus menjaga Aurat laki-laki pakai pakaian yang rapih tanpa ada aurat yang terlihat, begitu juga perempuan pake jilbab karna tau ga perempuan yang cantik tanpa pake jilbab kelihatan cantik, tapi beda halnya ketika perempuan cantik juga pake jilbab maka akan terlihat lebih dan sangat cwantiik bangget.
3. Jangan sampai dengan pacaran dapat mendekati zina, berkhalwat misalnya, ataupun nonton bioskop berdua,,waduh jangan sampai deeeeh.. hati-hati ya,,trus gimana dong?? Ya gimana lagi...
4. Jauhkan juga dari pembicaraan, sms, nge’email’, buat status FB untuk ‘si dia’, dsb yang dapat menyebabkan ‘pembangkitan selera’. Kalo gitu gimana dong caranya?? Kamulah yang tau jawabanya...
5. Kemudian jangan bersentuhan dengan ‘si dia’, termasuk salaman, bergandengan tagan dll.
6. Terakhir, jika kamu ingin pacaran pastikan tidak berbaur dengan ‘si dia’ bahkan berbaur secara bebas dan rame-rame dengan teman-temanmu juga ga boleh...
Duh ribet bangget ya mau “pacaran” juga,,ya terakhir pilihan ada di kamu..jika ingin pacaran ya perhatikan 6 poin itu semua,,tapi kalo belum mampu maka pastikan jangan “pacaran” alias langsung nikah aza dengan ‘si dia’ karna dengan itu kamu bebas deh mau ngapain juga. Saling memandang, berdua-duaan, bebas deh kalo udah nikah mah. Wah indahnya hidup.. selamat mencoba,,,the end,,,^_^

0 komentar:

Posting Komentar

 

KABAR TERKINI

KATA MUTIARA

GALLERY