Senin, 21 Maret 2011

MENULIS UNTUK PERADABAN

Oleh : Moch. Sya'ban Abdul Rozak

Peradaban yang terjadi dalam kehidupan ini disebabkan karena adanya power yang mendorong dan mempengaruhi peradaban tersebut. Ingatlah sesungguhnya dunia ini dibangun melalui tiga tradisi peradaban, tiga tradisi utama itu adalah membaca, menulis, dan berdiskusi. Dan aspek peradaban yang tak akan lekang oleh waktu ialah pengabadian goresan pena diatas secarik kertas, yang merangkai huruf menjadi kata, merangkai kata yang menyimpul menjadi kalimat, menyatukan kalimat menjadi suatu paragraf-paragraf yang utuh, dan akhirnya seseorang dapat berubah malalui transfer fikiran melalui sebuah tulisan.

Ide tulisan ialah sebuah subjektivitas yang mengungkapkan hasrat individu, menumpahkan segala kata-kata yang timbul dari sebuah mukh atau otak seorang manusia. Terry Mc Millan mengungkapkan "menulis adalah salah satunya tempat aku bisa menjadi diriku sendiri dan tidak menghakimi, dan aku senang berada disana". Maka tak ayal ketika seorang Andrea Hirata dengan laskar pelanginya menjadikan arah tulisannya sebagai penggugah jiwa dari seorang yang mengubah cita-cita semu menjadi realita yang abadi. Begitupun ketika Habiburahman El Sirazi dengan ayat-ayat cintanya ataupun ketika cinta bertasbih, menjadikan objek cinta sebagai ladang seruan kepada cinta yang sebenarnya. Dan masih terhitung lagi orang-orang yang merangkai ide-idenya seraya menjadikan secarik kertas sebagai objek penumpahanya.

Pena menjadi suatu yang berharga bagi para penulis, pola fikirnya lebih mudah disalurkan melalui pena yang ada, baik pena yang murahan, yang sedang-sedang sampai pena-pena para miliyuner.

Karena pena, ada manusia yang hidup 1400 tahun bahkan melebihi itu. Kita tahu semua William Shakespear, dia akan tetap hidup selama kisah cinta Romeo dan Julliet tetap dibaca orang meski jasadnya tak lagi berwujud. Karena pena pun trio SPA Socrates, Plato, dan Aristoteles terus menerus didengungkan nama dan konsep-konsepnya oleh para ilmuan-ilmuan modern, padahal penanya sudah lama tak bergoyang lagi. Jauh sebelum itu, lahir insan-insan ajaib yang memberikan kontribusi besar terhadap peradaban dunia, sebut saja Ibnu Sina seorang ahli dalam kedokteran yang menulis karya monumental Al Qonuun fi ath-thibbi dan Asy-syifa. Belum lagi Al-Khhawarijmi sang penemu aljabar (ilmu ukur/ matematika) yang fenomenal. Berkat pemikiran-pemikiran mereka yang ditaburakan melalui tarian penanya, meraka masih dan akan terus diperhitungkan dalam penciptaan peradaban hidup manusia dan namanya pun akan tetap segar dalam benak setiap insan manusia. Karena itu seorang penyair Arab mengatakan;

"Tulisan seorang penulis akan tetap abadi

Sekalipun ia telah tiada

Oleh karena itu, gunakan tanganmu untuk menulis apapun

Karena kelak pada hari akhir

Kamu akan menyaksikan hasilnya"

Juga meminjam ucapan Bud Gardner, "ketika kamu bicara, kata-katamu hanya bergaung kesebrang ruangan atau disepanjang koridor, tetapi ketika kamu menulis, kata-katamu bergaung sepanjang zaman". Sungguh Luarbiasa dahsyat!! itulah kehebatan sebuah pena yang dengannya dunia dapat berubah, namun denganya pula dunia dapat hancur berantakan.

Runtutan sejarah telah mencatat, ribuan orang dapat tersihir oleh karena secarik kertas yang ditulis seseorang dengan penanya, konsep-konsep yang lahir itu semua bermula disini, bermula dari keberanian menyingkirkan rasa malas, malu, bahkan takut yang senantiasa membayang-bayangi kala kan memulai kegiatan menulis. Padahal sesungguhnya sejarah akan terus tercipta manakala masih lahir para penggores sejarah-sejarah baru yang itupun bermula disini dari keinginan seseorang menciptakan sebuah tulisan yang sederhana, kemudian mengembangkannya menjadi tulisan yang bermakana yang pada akhirnya menjadi awal peradaban yang berarti bagi masyarakat disekelilingnya.

Terakhir Jerome Weidman berkata "pikiran tentang menulis satu halaman, hanya satu halaman, setiap hari. Diakhir 365 hari, diakhir satu tahun, kamu mempunyai 365 halaman. Dan tahukah kamu apa yang kamu punya?? KAMU MEMPUNYAI SEBUAH BUKU LENGKAP"


Read more »

 

KABAR TERKINI

KATA MUTIARA

GALLERY