Jumat, 02 Maret 2012

Hidup bersama Rasulullah...


oleh : Moch. Sya'ban Abdul Rozak
Bandung, Kamis 10 maret 2011

Sahabat tahukah engkau siapa nabi dan rasul yang telah mengantarkan manusia kepada peradaban mulia?. Kedatangannya dirindui setiap manusia, bahkan bukan hanya oleh manusia saja, akan tetapi semua makhluk di dunia, juga makhluk di langit  dan jagat raya inipun menunggu kedatangan nabi sekaligus rasulullah, dialah Muhammad saw.

Datangnya Rasul membawa rahmat bagi seluruh alam, membawa titah-titah yang agung nan menawan, dialah Insan pilihan Allah karena kearifan dan kemuliaan akhlaknya. Manusia agung yang mempesona dan layak ditiru oleh semua kalangan dan golongan, dari mulai laki-laki sampai wanita, dari mulai petani sampai pak bupati, dari mulai yang muda belia sampai tua renta,dan dari mulai rakyat sampai pejabat.

Mutiara yang indah ini, terkadang terkubur oleh lumpur keangkuhan dan keegoan, yang menyebabkan keengganan untuk kemudian melaksanakan keislaman dengan baik. Akan tetapi, setebal-tebalnya lumpur yang menutupi mutiara tersebut, tidak akan merubah cahaya dan kemilaunya yang begitu indah itu, dia tetap indah, menawan, mempesona, memukau, menakjubkan meskipun banyak manusia yang menjauhinya.

Tahukah engkau, bahwa timbulnya kecintaan kepada nabi kita itu tidak dapat diwujudkan begitu saja, kecintaan kita tidak dapat diibaratkan seperti lampu aladin yang bisa memberikan sesuatu, dan dikabulkan pada saat itu juga, meskipun hal tersebut mungkin terjadi, namun angka kebertahanan dengan kecintaan itu akan segera sirna dengan adanya idola yang baru yang memikat hati.

Oleh sebab itu maka kecintaan (mahabbah) yang hakiki adalah ketika seseorang sudah mengenal (Ta’aruf) siapakah Rasulullah Muhammad, bagaimana perjalanan hidupanya, dan lain sebagainya. Kemudian setelah itu  dilanjutkan dengan proses makrifat, yaitu pengenalan lebih dalam dan menginternalisasikan kedalam diri kita. Hal ini dapat menimbulkan kecintaan hakiki, cinta yang sebenarnya cinta, bukan cinta karna keterpaksaan, tapi benar-benar cinta karna nurani menghendaki tuk mencinta.

Setelah kecintaan diperolah maka akan timbul ketaatan dalam menjalankan segala perintah serta suruhan Allah dan RasulNya, bukan hanya itu, rasa Iltizam atau komitmen dalam diri untuk mempertahankan ketaatan akan semakin menghujam bak pasak bumi menembus relung tanah.

Terakhir, setelahnya manusia melewati fase-fase ini maka manusia tinggal memetik hasil dari semuanya, yaitu akhlakul karimah (akhlak yang mulia) yang menonjol dalam diri seorang yang telah makrifaturrosul, menanam mahabbah kepada rasul, ditambah rasa tho’atu wa iltizamu (ketaatan dan komitmen). Dan itulah sebenarnya seorang muslim yang sejati, terinspirasi oleh sosok mulia nan abadi Dialah Rasulullah Muhammad saw.

        Secerah pawarna itulah harapannya. Maka dalam tulisan ini, penulis sisipkan salah satu bentuk makrifaturrosul, yaitu mengenal nasab (keturunan) beliau. Ini adalah nadhom berbahasa sunda untuk kita mengingat nasab beliau.
Rundaian Nasab Rasulullah Saw
Wajib ka jalma Islam na, uninga rundayan nana
Jeung nabi Utusan Allah, Muhammad putra Abdullah

Abdullah putra Muthalib, Muthalib putrana Hasyim
Hasyim putra Abdul Manaf, Abdul Manaf Putra Qusay

Qusay putrana Kilab, Kilab putrana Murrah
Murrah putrana Ka’ab Ka’ab putrana Lu’ay

Lu’ay putrana Ghalib, Ghalib putrana Fihr
Fihr putrana Malik, Malik putrana Nadhar

Nadhar putra Kinanah, Kinanah putra Huzaimah
Huzaimah putra Mudrikah, Mudrikah putrana Ilyas

Ilyas putrana Mudhar, Mudhar putrana Nizar
Nizar putrana Ma’ad, Ma’ad putrana ‘Adnan

Nu wajib dugi ka ‘Adnan, ti ‘Adnan dugi Adam
Henteu wajib uningana, sabab taya jalan shahih… 2x

Wajib deui uningana, rundaiyan nu ti ibuna
Jeung Nabi Utusan Allah, Muhammad putra Aminah

Aminah putrana Wahab, Wahab putra ‘Abdi Manaf
‘Abdi Manaf putra Zuhrah, Zuhrah putrana Kilab

tepang deui di eyang na, di Kilab jangawareng na
Janten ibu jeung ramana, masih keneh saruntaian… 2x


Read more »

 

KABAR TERKINI

KATA MUTIARA

GALLERY