Senin, 27 Oktober 2008

REALITA AKHLAK MANUSIA DI AKHIR ZAMAN




oleh

Mochammad Syaban Abdul Rozak

Manusia bukanlah malaikat yang lepas dari kesalahan dan dosa, sanggup beribadah dan bertasbih selamanya, namun manusia juga bukan syaitan yang senantiasa salah, sesat dan menyesatkan, akan tetapi manusia adalah makhluk yang diberikan dan dibekali oleh allah akal dan nafsu ditambah lagi dengan qalbu kesinambungan akal dan nafsu disertai dengan hati yang bersih menjadikan manusia mendapatkan derajat yang tinggi dari malaikat

Kalau kita tengok sejarah kebelakang sebelum islam itu datang, kita dapat temukan refernsi-referensi tentang bejad dan tercelanya sifat para kaum-kaum jahiliyah yang tidak mempunyai peradaban yang murni mereka hanya mengumbar nfsu belaka tanpa mementingkan etika yang baik dan mulia. Ini semua adallah disebabkan oleh tidak adanya aturan dalam hidup, oleh sebab itu Allah SWT mengutus seorang nabi yang merupakan nabi dan rosul terakhir yang diutus hingga akhir zaman untuk menyempurnakan akhlak dimuka bumi ini terkhusus bagi bangsa arab sendiri sebagaimana diterangkan dalam hadist berikut:

انما بعثت لاتمم مكارم الاخلاق

‘Sesungguhnya aku (Muhammad) di utus untuk menyempurnakan akhlak’

Hadits diatas menunjukan kepada kita, bahwa benar-benar nabi kita Muhammad SAW diutus untuk menyempurnakan dan memaksimalkan akhlak baik di dunia ini, karena dengan akhlak baiklah maka kan berbuah syurga yang dinanti

Maka dengan adanya pengutusan nabi dan rosul terakhir ini terbukti adanya perubahan yang sangat signifikan yang merubah dari zaman kegelapan menjadi zaman terang benderang. Keadaan ini pun berlangsung sangat lama karena benar-benar pengaruh nabi Muhammad begitu terasa

Namun dengan berjalan nya waktu lambat laun ajaran-ajaran kerasulan ini semakin menipis yang berakibat akan terulanginya zaman jahiliyah seperti belum datangnya islam ditengah-tengah bangsa arab pada kala itu

Dan hal tersebut pun dibuktikan dengan realita kehidupan manusia pada kurun ini khususnya di Indonesia suangguh begitu memperhatinkan. Moralitas seakan bukan suatu hal yang harus di junjung tinggi lagi. Bahkan mungkin akhlak-akhlak sayiat ataupun sifat majmumah telah berubah kedudukannya menjadi suatu kebudayaan yang itu harus selalu dilaksanakan dan dilestariakan. Ini diakibatkan adanya kontaminasi dari budaya-budaya setan durjana bangsa barat, yang tidak memperdulikan etika dalam bergaul pada masyarakat. Dengan memasukan budaya-budaya bangsa barat yang sebenarnya tidak sepantasnya di lakukan oleh kita sebagai pengikut setia ajaran-ajaran Muhammad SAW. Contohnya saja peringatan 14 februari yang sering disebut dengan hari Valentine atau disebut juga hari kasih saying, yang ini sudah mencemari aqidah kita sebagai umat islam, padahal kalau kita lihat lebih dalam sejarah valentine ini maka akan terbukti penyimpangan-penyimpangan yang sangat krusal bagi umat isla,menurut sejarah tatkala bangsa romawi memperingati hari valentine ini, maka sang kaisar akan memerintahkan kepada rakyatnya untuk turun ke jalan dengan tanpa memakai busana, seorang pri bebas memilih pasangan mana saja yang di kehendakinya, dan pada hari itu juga diadakan pesta besar-besaran seperti meminum minuman keras, perzinahan dan sebagainya. Apakah hari seperti ini harus di peringati oleh kita pengikut nabi Muhammad? Apakah kasih saying harus diperingati dengan hal-hal yang buruk seperti itu? Padahal Allah menegaskan bahwa “siapa yang mengikuti suatu kaum maka mereka termasuk kedalam kaum tersebut” jelaslah sudah. Namun para subjek dan objek didalamnya pula seakan di hipnotis dan disesatkan untuk selalu melihat kejelekan itu sebagai kebaikan, begitu pula sebaliknya

Sebagai umat Muhammad yang setia, selazimnya kita menyadari dan merasa tergerak untuk memberikan solusi bagaimana penyelesaiannya yang harus dilakukan agar terwujud masyarakat yang madani aman dan sentosa untuk negara Indonesia ini. Bukankah perekonomian, kekuasaan dan segala hal di negara ini telah dikuasai oleh Negara-negara barat durjana?. Kita hany sebagai wayang yang didalangi oleh orang-orang yang hanya menginginkan kenikmatan bagi si dalangnya saja dengan tidak memikirkan apa yang terjadi pada wayangnya itu sendiri. Apakah kita akan begini selamany? Mana peranan kita sebagai umat Muhammad yang mencintai kedamainaian, kesejahteraan, dan ketenangan? Apakah akhlak Muhammad akan terkubur dalam-dalam dan digantikan dengan akhlak orang-orang yang yang tidak patut untuk diteladani? Jika semua ini terjadi maka akan hancurlah dunia yang kita huni ini.Na’uzdubillahi min dzalik

Sungguh sangat memprihatinkan, kebudayaan yang sangat mulia ini dihancurkan hanya dengan segelintir orang-orang yang tidak bertanggung jawab, padahal kekayaan yang sangat terbesar bangsa Indonesia itu berada pada akhlak karomah yang dimiliki oleh setiap individu masyarakatnya. Yang mana bangsa ini diklaim bangsa yang ramah dan begitu menghormati moralitas sesamanya. Dan apakah mutiara ini akan tertelan bumi dan musnah begitu saja? Jelaslah tidak! kebudayaan mulia ini harus selalu dijaga dan direalisasikan setiap saat. Maka untuk menjaga keeksistensian budaya ini, kita harus berani mengintrospeksi diri dan membuat protector yang ampuh untuk menolak segala hal yang akan merusak diri kita

Untuk memberikan respon yang baik dalam diri kita maka diperlukan kesetiaan diri untuk melaksanakan hal-hal berikut dengan maksimal

1. Ibda’ Bi nafsi

Perubahan untuk yang lebih baik hendaknya dilakukan atas kehendak atau keinginan diri sendiri dengan tanpa paksaan dari orang lain. Karena biasanya dengan hanya bermodalkan keinginan dalam diri sendiri maka segala sesuatu itu akan berubah meskipun harus membanting stir 360 derajat sekalipun. Maka kontribusi diri dalam perubahan begitu sangat besar, dengan kesimpulan maukah diri kita berubah dengan segala konsekwensinya. Oleh sebab itu benahilah diri kita sendiri.

2. Minashogir

Jika sudah ada keinginan dalam diri untuk berubah maka hendaknya dimulai dari hal yang terkecil, karena orang tak akan mengangkat batu yang besar kalau mengangkat batu yang kecil saja tidak mampu, maka ingatlah hal-hal yang terkecil itu dan jangan menyepelekan ekstensinya

3. Minal An

Ketika diri kita sudah beritikad baik kemudian perubahan hal-hal yang terkecil sudah dikuasai maka perubahan itu jangan sampai ditunda-tunda, karena kita tidak tahu berapakah usia yang allah karuniakan kepada kita untuk dijalani dan setan akan selalu melencengkan niatan dalam diri kita untuk selalu menyilaukan kebaikan. Maka mulailah sekarang juga dan jangan ditunda-tunda

Itulah sekiranya sedikit solusi untuk mengubah diri kita dan mengembalikan fitrah kita yang sebenarnya dan jangan sampai zaman jahiliyah jangan sampai kembali lagi dengan adanya kontaminasi dari bangsa durjan barat laknatullah!. Dan hal ini jika dilakukan maka akan terbinanya bangsa yang kita idam-idamkan bersama. Dan ingatlah orang akan memperlakukan kita baik jika kita berbuat baik kepada orang lain. Keep your self

Read more »

Kamis, 23 Oktober 2008

AHLAN WASAHLAN BIHUDURIKUM


Assalamu'alaikum Perkenalkan ini adalah blog yang pertama ane! insyaallah ini akan menjadi inspirasi bagi sahabat-sahabat yang sedang ngebrowsing blog ini. oiya hampir lupa blog ini masih banyak kekurangannya maka bagi sahabat yang akan memberi masukan silahkan layangkan ke e-mail ane oceh!!!! met gabung ye!!!! wasalam
Read more »

 

KABAR TERKINI

KATA MUTIARA

GALLERY