oleh
Mochammad Syaban Abdul Rozak
Manusia bukanlah malaikat yang lepas dari kesalahan dan dosa, sanggup beribadah dan bertasbih selamanya, namun manusia juga bukan syaitan yang senantiasa salah, sesat dan menyesatkan, akan tetapi manusia adalah makhluk yang diberikan dan dibekali oleh allah akal dan nafsu ditambah lagi dengan qalbu kesinambungan akal dan nafsu disertai dengan hati yang bersih menjadikan manusia mendapatkan derajat yang tinggi dari malaikat
Kalau kita tengok sejarah kebelakang sebelum islam itu datang, kita dapat temukan refernsi-referensi tentang bejad dan tercelanya sifat para kaum-kaum jahiliyah yang tidak mempunyai peradaban yang murni mereka hanya mengumbar nfsu belaka tanpa mementingkan etika yang baik dan mulia. Ini semua adallah disebabkan oleh tidak adanya aturan dalam hidup, oleh sebab itu Allah SWT mengutus seorang nabi yang merupakan nabi dan rosul terakhir yang diutus hingga akhir zaman untuk menyempurnakan akhlak dimuka bumi ini terkhusus bagi bangsa arab sendiri sebagaimana diterangkan dalam hadist berikut:
انما بعثت لاتمم مكارم الاخلاق
‘Sesungguhnya aku (Muhammad) di utus untuk menyempurnakan akhlak’
Hadits diatas menunjukan kepada kita, bahwa benar-benar nabi kita Muhammad SAW diutus untuk menyempurnakan dan memaksimalkan akhlak baik di dunia ini, karena dengan akhlak baiklah maka
Maka dengan adanya pengutusan nabi dan rosul terakhir ini terbukti adanya perubahan yang sangat signifikan yang merubah dari zaman kegelapan menjadi zaman terang benderang. Keadaan ini pun berlangsung sangat lama karena benar-benar pengaruh nabi Muhammad begitu terasa
Namun dengan berjalan nya waktu lambat laun ajaran-ajaran kerasulan ini semakin menipis yang berakibat akan terulanginya zaman jahiliyah seperti belum datangnya islam ditengah-tengah bangsa arab pada kala itu
Dan hal tersebut pun dibuktikan dengan realita kehidupan manusia pada kurun ini khususnya di
Sebagai umat Muhammad yang setia, selazimnya kita menyadari dan merasa tergerak untuk memberikan solusi bagaimana penyelesaiannya yang harus dilakukan agar terwujud masyarakat yang madani aman dan sentosa untuk negara
Sungguh sangat memprihatinkan, kebudayaan yang sangat mulia ini dihancurkan hanya dengan segelintir orang-orang yang tidak bertanggung jawab, padahal kekayaan yang sangat terbesar bangsa
Untuk memberikan respon yang baik dalam diri kita maka diperlukan kesetiaan diri untuk melaksanakan hal-hal berikut dengan maksimal
1. Ibda’ Bi nafsi
Perubahan untuk yang lebih baik hendaknya dilakukan atas kehendak atau keinginan diri sendiri dengan tanpa paksaan dari orang lain. Karena biasanya dengan hanya bermodalkan keinginan dalam diri sendiri maka segala sesuatu itu akan berubah meskipun harus membanting stir 360 derajat sekalipun. Maka kontribusi diri dalam perubahan begitu sangat besar, dengan kesimpulan maukah diri kita berubah dengan segala konsekwensinya. Oleh sebab itu benahilah diri kita sendiri.
2. Minashogir
Jika sudah ada keinginan dalam diri untuk berubah maka hendaknya dimulai dari hal yang terkecil, karena orang tak akan mengangkat batu yang besar kalau mengangkat batu yang kecil saja tidak mampu, maka ingatlah hal-hal yang terkecil itu dan jangan menyepelekan ekstensinya
3. Minal An
Ketika diri kita sudah beritikad baik kemudian perubahan hal-hal yang terkecil sudah dikuasai maka perubahan itu jangan sampai ditunda-tunda, karena kita tidak tahu berapakah usia yang allah karuniakan kepada kita untuk dijalani dan setan akan selalu melencengkan niatan dalam diri kita untuk selalu menyilaukan kebaikan. Maka mulailah sekarang juga dan jangan ditunda-tunda
Itulah sekiranya sedikit solusi untuk mengubah diri kita dan mengembalikan fitrah kita yang sebenarnya dan jangan sampai zaman jahiliyah jangan sampai kembali lagi dengan adanya kontaminasi dari bangsa durjan barat laknatullah!. Dan hal ini jika dilakukan maka akan terbinanya bangsa yang kita idam-idamkan bersama. Dan ingatlah orang akan memperlakukan kita baik jika kita berbuat baik kepada orang lain. Keep your self